-
Bagaimana Semestinya Seseorang Berhadapan dengan Kepasrahan?
— Sita Magfira Tulisan ini merupakan esai untuk pameran tunggal Fajar Riyanto "Dihadapan Harapan" yang diselenggarakan di Ruang MES 56. /1/ Perlu untuk mengaitkan proyek Fajar dengan status Yogya sebagai tujuan wisata. Status yang membuat pemerintah (dan mungkin juga sebagian dari kita?) sering berpikir kalau kota ini perlu kian “ditata”. Acapkali, “penataan” kota memberi… -
Empat Konteks Ruang Politik Pertama Dito
— Manshur Zikri Tulisan ini merupakan esai untuk pameran tunggal Dito Yuwono “Ruang Politik Pertama Bernama Rmah #2” yang diselenggarakan di Ruang MES 56. Konteks #1: Ruang Politik Pertama Seminggu setelah mendengar gagasannya tentang “Ruang Politik Pertama Bernama Rumah”, hal pertama yang saya konfirmasi ulang ke Dito adalah bagaimana dia pribadi menerjemahkan—atau, setidaknya, apa saja…
-
Ruang MES 56 dan Estafet Sebilah Pisau
Esai yang ditulis oleh Eliesta Handitya, Kurnia Yaumil Fajar, dan Rifki Akbar Pratama untuk pameran We Go Where We Now
-
Sweet Seventeen: 17 Tahun Eksperimentasi MES 56
Oleh Alexander Supartono
-
This is That, This is Not That and This is only That
Esai untuk proyek seni This Is Not That karya Wimo Ambala Bayang
-
Faraway So Close
Teks diskusi pameran “Faraway So Close”
-
Mengenai Ruang dan Pengetahuan: Apa Pentingnya Menampilkan Zine-Zine Fotokopi di Galeri Fotografi Kontemporer?
Esai untuk pameran Here Today Gone Tomorrow
Loading posts...