Loading posts...
  • Ketika Sejarah Dituturkan Melalui Sekumpulan Barbie

    — Amos, penulis/peneliti Lingkar Studi Sejarah (LSS) Arungkala. Boneka Barbie yang biasanya dipakaikan gaun, kemeja, dan sepatu gaul itu berubah. Boneka Barbie yang cantik dan ganteng, anggun dan gagah, berganti jadi sosok-sosok yang sering ditemui di sekitar rumah. Boneka Barbie itu berubah wujud jadi tukang bakso bawa HT, ibu-ibu pengajian yang berkerudung, ibu-ibu berkonde Dharma…
  • Sebelum (re)Reformasi: Catatan Residensi Youth of Today 2023 [Bagian Ketiga]

    — Savitri Sastrawan, kurator pameran "Mengingat 25 Tahun Reformasi". Ini merupakan catatan ketiga dari proses residensi seniman Youth of Today dalam rangkaian pameran "Mengingat 25 Tahun Reformasi" di Ruang MES 56. Beragam Praktik Perempuan Pekerja Seni di Yogyakarta Dalam residensi ini kita berkunjung ke beberapa perempuan pekerja seni di Yogyakarta yang berkecimpung sebagai kolektif, kurator,…
  • Sebelum (re)Reformasi: Catatan Residensi Youth of Today 2023 [Bagian Kedua]

    — Savitri Sastrawan, kurator pameran "Mengingat 25 Tahun Reformasi". Ini merupakan catatan kedua dari proses residensi seniman Youth of Today dalam rangkaian pameran "Mengingat 25 Tahun Reformasi" di Ruang MES 56. Sekilas Gerakan Perempuan dan Gender di Yogyakarta Dalam residensi Youth of Today 2023, kita berkesempatan untuk bertemu dan mengunjungi berbagai gerakan perempuan serta gender…
  • Sebelum (re)Reformasi: Catatan Residensi Youth of Today 2023 [Bagian Pertama]

    — Savitri Sastrawan, kurator pameran "Mengingat 25 Tahun Reformasi". Ini merupakan catatan pertama dari proses residensi Youth of Today dalam rangkaian pameran "Mengingat 25 Tahun Reformasi" di Ruang MES 56. Refleksi Posisi Perempuan dalam "Mengingat 25 Tahun Reformasi" Saat bersinggah pada sebuah kuliah umum oleh Saskia Wieringa yang diadakan RUAS (Ruang Arsip dan Sejarah Perempuan)…
  • Ada Lanskap yang Melampaui Imaji

    — Arlingga Hari Nugroho Ini merupakan tulisan pengantar untuk pameran kelompok Ruang MES 56 bekerja sama dengan ARTOTEL Thamrin, Jakarta. Di tengah arus peradaban yang bergerak semakin cepat, selalu ada serpihan kisah yang membekas dalam ingatan. Sering kali, ingatan menyeruak berbarengan dengan rangsangan yang dialami ketika berhadapan dengan sebuah karya seni. Fotografi kemudian jadi salah…
  • The Year of Remembering Arduously

    — Rifki Akbar Pratama, researcher and a member of KUNCI Study Forum and Collective. Two hundred and eighty-eight faces were staring at you to and fro, mugshot in black and white: some may look charming, some may seem odd, some may look alike, and some drive you to assume that you recognize them as a…
  • Membayangkan Masa Lalu: Bukankah Sejarah Penuh Spekulasi?

    — Michael Pandu Patria, penulis/peneliti lulusan Psikologi Universitas Sanata Dharma. George Santayana, seorang pemikir Amerika berkebangsaan Spanyol, sekali waktu pernah berkata, "those who ignore the past are condemned to repeat it" – "mereka yang tak mau tahu mengenai masa lalu dikutuk untuk mengulanginya". Betapa mengerikannya hal ini, pengabaian sejarah mungkin saja dapat memengaruhi kehidupan manusia…
  • Di Mana Ada Pameran, (Barangkali) di Situ Ada Persoalan

    — Arlingga Hari Nugroho “Karena aku nggak mau dibatasi frame itu,” ucap Pidi Baiq di sela-sela kegiatan menata karya di ruang galeri, “Yang penting aku kan nyaman.” Sama seperti banyak pameran seni rupa lainnya, persoalan tak pernah benar-benar pudar dari ruang galeri sekalipun kemapanan dan popularitas senimannya sudah menjulang. Di Pendopo Ajiyasa, Jogja National Museum,…