“Welcome”, Selamat Datang di Ruang Kecil Seni Rupa
— Arlingga Hari Nugroho
Setelah sering dituduh sebagai seorang musisi, kini Prof. Dr. Jason Ranti., S.Hoax membawa obsesi lain di orbit parallel hidupnya yaitu orbit seni rupa. Bermusik dan menggambar yang ditekuninya sejak kecil, dibingkai dengan corak yang hampir sama, yaitu liar, nyeleneh, dan humoris tapi tajam dan bisa dituduh lagi penuh penghayatan. Setelah cukup alot berkarya dari studio pribadinya di Pamulang, Tangrunge Selatan, Jason Ranti melangkah keluar dan menapaki Yogyakarta sebagai ruang eksplorasi selanjutnya.
Melalui sesi open studio, selama satu minggu Jason Ranti bertemu dengan kalangan seniman Yogya dan saling belajar bersama. Ada perputaran gagasan yang terjadi di setiap pertemuan, hal yang jarang terjadi ketika Jason Ranti berkarya dari dalam studionya di Pamulang. Ketika energi yang besar bertemu dengan gagasan yang tepat, maka hampir tak ada jeda untuk berhenti berkarya. Hasilnya bisa kita lihat dari teks-teks liar yang tertuang pada beragam benda yang kini tidak hanya bertumpu pada medium kanvas dan kertas seperti pada karya-karya sebelumnya.
Pemilihan judul “Welcome” secara harfiah merujuk pada frasa “selamat datang” ketika berkunjung pada suatu tempat; dalam hal ini dan kini adalah sebagai panduan untuk mengunjungi ruang kecil seni rupa Jason Ranti. Memasuki ruang kecil ini, maka secara tidak langsung kita sedang menyelami isi hati dan pikiran Jason Ranti.
Jason Ranti mengolah tema yang cukup luas, masing-masing dikelompokkan menjadi beberapa seri, seperti seri kitab suci, seri istri, seri catur, seri teman, dan sebagainya. Tiap seri setidaknya mewakili relasi di antara pikiran dan pengalaman Jason Ranti terhadap suatu hal. Misalnya pada seri kitab suci, Jason Ranti menampilkan teks-teks gugatan atas dan dengan jargon dan representasi agama dalam kitab suci yang dia pahami. Pada seri istri menampilkan kompleksitas (baca: keiintiman) hubungan Jason Ranti dan istri, pasang surut relasi rumit antar manusia. Spiritualitas dalam medan perkubuan, perseteruan, perebutan, dsb dimanifestasikan dalam seri catur dengan seperangkat papan catur yang sudah dimodifikasi. Ada pula seri teman yang merupakan bentuk relasi kedekatan Jason Ranti dengan teman-teman di sekitarnya. Sisanya adalah ide-ide yang tertangkap pada rutinitas sehari-hari.
Pameran ini bisa dikatakan sebagai presentasi catatan personal seorang pengelana kehidupan, yang menangkap dan meresapi pengalaman sebagai medan pengetahuan hidup. Dan dalam bilik studio residensinya, Jason Ranti secara spesifik menangkap kilatan dan hembusan kehidupan di pendek ruang dan waktunya berdialog dengan teman-teman barunya di Ruang MES 56.