Tahun-Tahun Yang Berbahaya

Bagaimana jika ternyata di ujung segala upaya untuk mencari kebenaran, di kaki sebuah pelangi kita menemukan bahwa kita semua terbangun dari sebuah tidur panjang, kembali di tahun 1964, ketika Sukarno menyampaikan pidatonya, Tahun Vivere Pericoloso, dengan berapi-berapi? Apakah kita bisa mencegah Gerakan Satu Oktober terjadi? Apakah tujuh Jenderal tidak jadi kehilangan hidupnya sia-sia? Apakah kehidupan akan berjalan seperti semula? Apakah kita akan bahagia selamanya?

Tidak ada yang bisa menjawabnya, karena tentu saja ini hanya kira-kira. Sebuah tragedi telah terjadi dan tidak ada satu orang pun yang bisa mengubahnya. Tujuh puluh lima ribu, lima ratus ribu, satu juta lima ratus, tiga juta jiwa telah menjadi korban. Apa yang bisa kita lakukan untuk mereka?

Tahun-Tahun Yang Berbahaya (TTYB) merupakan representasi dari sebuah masa yang penuh dengan ketidakpastian, kacau dan syak wasangka. Rangga Purbaya (1976) mengambil judul pidato Sukarno saat Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-19 tahun 1964, Tahun Vivere Pericoloso (TAVIP), untuk membuka statistik, angka namun sekaligus berspekulasi dengan sebuah metode yang ia gunakan dalam kekaryaannya beberapa tahun belakangan. Rangga menggunakan pendekatan etis atas sebuah narasi sejarah yang faktual namun masih diselimuti kabut sampai sekarang, Tragedi 65.

Legal Artist Series adalah sebuah program yang dirancang untuk menemu-
kan bakat-bakat baru di dunia seni rupa, khususnya dalam bidang seni fotografi dan video. Tahun ini, kami mengundang Rangga Purbaya yang kami anggap memberikan tawaran gagasan maupun artistik yang berbeda untuk berproses dan berpameran tunggal di Ruang MES56.