Keringat dan Air Mata Reformasi

Dalam euforia bangsa pada reformasi, beberapa orang mengenyam luka akibat dalam tragedi yang datang bersamanya. Dalam masa sekarang, bekas luka tersebut dirawat untuk menjaga ingatan atas peristiwa yang masih tabu untuk dibicarakan.

“Rumah Kuta Kita” menunjukkan kisah pasutri belia Tionghoa yang terkurung dalam rumah alih-alih menikmati masa bulan madu. “Diamku Berduka” Menyajikan menjadi surat dari orang tua yang menunggu anaknya yang tak kunjung pulang. “Sunny Side of the Street” menampilkan usaha bertahan hidup orang-orang etnis Tionghoa dalam bertahan hidup ditengah kondisi lapangan yang penuh dengan persekusi.

Tiga film ini menampilkan beragam kejadian mencekam dalam peristiwa seputar reformasi. Sajian film bukan untuk mengingatkan trauma masa lalu, tapi untuk membangun kesadaran akan rasa kemanusiaan yang hilang pada saat itu. Dalam 25 tahun paska reformasi, perjuangan dilanjutkan dengan cara merawat bekas luka, membicarakannya, dan menyebarluaskan cerita-cerita yang belum selesai.

Selamat Menyaksikan,
Syahidan Nur dan Indigo Gabriel Zulkarnain (Film Programmer Blur House).

Silahkan ketuk tombol pengingat di pojok kiri bawah, agar kalian tidak lupa datang tentunya.

Saksikan besok Selasa pukul 19.30 dan 21.00 WIB di bioskop Cafe Society Cinema, Ruang MES 56, Jl. Mangkuyudan No. 53A, Mantrijeron, Yogyakarta. Gratis! Kami juga menghidangkan makan malam.

Program Café Society bulan ini dipersiapkan oleh Blurhouse.id, sebuah inisiatif penayangan film dari Yogyakarta.

Program ini didukung oleh Dana Indonesiana, Forum Film Dokumenter, Blur House.